Hujan Deras Semalaman Picu Banjir Bandang, 400 Tewas-Ratusan Hilang

1 day ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Musibah banjir bandang yang dipicu hujan deras kembali melanda Asia Selatan, menewaskan lebih dari 400 orang di Pakistan, Kashmir yang dikelola India, dan Nepal. Ribuan warga kini terdampak, sementara ratusan orang lainnya masih dinyatakan hilang, memicu operasi penyelamatan besar-besaran di wilayah pegunungan Himalaya.

Di Pakistan barat laut, korban meninggal mencapai sedikitnya 321 orang hanya dalam waktu 48 jam terakhir. Otoritas setempat pada Sabtu (16/8/2025) melaporkan, lebih dari sepuluh desa di wilayah Buner, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, luluh lantak diterjang banjir bandang.

Juru bicara badan tanggap darurat Rescue 122, Bilal Faizi, mengatakan akses menuju lokasi bencana sangat sulit akibat jalan yang terputus dan tanah longsor. Kondisi itu membuat tim penyelamat terhambat mencapai masyarakat terdampak.

"Lebih dari 120 jenazah sudah ditemukan di daerah ini saja. Beberapa hari lalu, ini masih sebuah komunitas yang hidup dan berdenyut. Sekarang, yang tersisa hanya tumpukan batu besar dan puing-puing," ujar Faizi kepada CNN.

Bencana juga merenggut nyawa tim penyelamat. Lima awak helikopter dilaporkan tewas setelah pesawat jatuh ketika menjalankan misi bantuan di Khyber Pakhtunkhwa.

Krisis serupa juga terjadi di Kashmir yang dikelola India. Reuters melaporkan, sedikitnya 60 orang meninggal di kota Chashoti, sebuah destinasi populer bagi wisatawan peziarah Hindu, pada Jumat lalu. Lebih dari 200 orang lainnya masih hilang.

Di Nepal, korban jiwa dilaporkan mencapai 41 orang dengan 121 orang terluka, menurut otoritas penanggulangan bencana negara itu.

Kesaksian warga menggambarkan kedahsyatan bencana. "Saat hujan makin deras, rasanya seperti gempa bumi, tanah bergetar," kata Farhad Ali, mahasiswa asal Salarzai, Pakistan utara yang menjadi wilayah terdampak parah.

"Dalam hujan deras itu, keluarga saya berlari keluar rumah, dan kami melihat aliran lumpur serta batu besar menghantam sungai dekat rumah kami. Rasanya seperti kiamat sudah tiba, pemandangan itu seperti akhir dunia."

Hujan deras, longsor besar, dan banjir bandang memporak-porandakan kawasan Himalaya sejak awal Juni, saat musim monsun mulai berlangsung lebih ganas dari biasanya. Ribuan rumah rata dengan tanah, permukiman hanyut, dan jalan-jalan berubah menjadi sungai berarus deras.

Departemen Meteorologi Pakistan memperingatkan hujan masih akan meningkat mulai Minggu dan bisa memicu banjir bandang maupun banjir perkotaan di Khyber Pakhtunkhwa. Rekaman di media sosial memperlihatkan aliran air coklat pekat menyapu jalan-jalan dan rumah warga. Pemerintah meminta masyarakat menghindari kawasan wisata dan tidak nekat melintasi sungai.

Di sisi lain, Departemen Meteorologi India sebelumnya menyebut fenomena itu sebagai "cloudburst" atau hujan ekstrem yang turun lebih dari 100 milimeter hanya dalam waktu satu jam. Para analis memperingatkan krisis iklim akibat ulah manusia turut memperparah intensitas serta frekuensi banjir musiman di Himalaya tahun ini.

Video dramatis di Kashmir yang dikelola India memperlihatkan bangunan hancur disapu air, kendaraan terbawa arus, dan dinding lumpur serta puing-puing menggelinding dari lereng gunung.

Operasi penyelamatan masih terus berlangsung. Tentara dan polisi bekerja keras mencari korban hilang. Sebagian penyintas yang berhasil dievakuasi kini dirawat di rumah sakit.

Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, pada Jumat memimpin rapat darurat di Islamabad membahas bencana hujan ekstrem dan upaya penyelamatan yang sedang dijalankan.

Kesaksian para penyintas menambah gambaran kelam situasi di lapangan. Abdul Majeed Bichoo, aktivis sosial berusia 75 tahun di Kashmir, menyebut apa yang disaksikannya sebagai "pemandangan kehancuran total dari segala arah."

Ia menuturkan melihat delapan jenazah ditarik dari bawah lumpur. "Itu pemandangan yang memilukan, sungguh tak tertahankan," ujarnya kepada The Associated Press. Meski begitu, ia mengatakan secara ajaib tiga ekor kuda berhasil ditemukan hidup.

Gelombang banjir besar bukan kali ini saja terjadi. Awal bulan ini, luapan air di negara bagian Uttarakhand, India utara, juga menewaskan sedikitnya empat orang di desa pegunungan Himalaya.

Akibat bencana terbaru, Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, membatalkan sejumlah acara peringatan Hari Kemerdekaan India yang jatuh pada Jumat. Sementara itu, jalur ziarah populer Machail Yatra menuju kuil tinggi Himalaya Machail Mata, yang biasanya ditempuh para peziarah Hindu dari Chasoti, juga terdampak karena akses jalan kendaraan terputus.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banjir Bandang Menghantam Saat Warga Tidur, 100 Orang Lebih Tewas

Read Entire Article