Liputan6.com, Jakarta Gelandang Real Madrid, Federico Valverde, mengungkapkan bahwa timnya mengadakan serangkaian pembicaraan darurat setelah kekalahan telak 2-5 dari Atletico Madrid di derby ibukota. Ia menyebut momen itu sebagai salah satu periode paling emosional sejak membela Los Blancos.
Kekalahan di Metropolitano Stadium menjadi pukulan keras bagi pasukan Xabi Alonso, yang sebelumnya mencatatkan awal sempurna di La Liga. Meski sempat menyamakan kedudukan 2-2 di babak pertama lewat gol Kylian Mbappe dan Arda Guler, Madrid tampil rapuh di babak kedua dan dihukum tiga gol tambahan oleh rival sekotanya.
Hasil tersebut tak hanya menghentikan laju kemenangan Madrid, tetapi juga membuat mereka kehilangan posisi puncak klasemen dan tertinggal satu poin dari Barcelona. Valverde menegaskan bahwa performa dan sikap tim di laga itu tak bisa diterima.
Valverde: Sikap Kami Tak Bisa Diterima
Dalam konferensi pers jelang laga Liga Champions melawan Kairat Almaty, Valverde mengaku ruang ganti Madrid sempat berada dalam suasana tegang dan penuh evaluasi.
“Dua hari terakhir sangat berat. Kami semua kecewa dengan kekalahan itu,” ujar gelandang asal Uruguay tersebut. “Kami banyak berbicara, sejak saya di Madrid, jarang sekali terjadi pembicaraan sebanyak ini. Kami harus berubah secepatnya, terutama soal sikap di lapangan.”
“Dalam pertandingan seperti derby, Anda tidak butuh motivasi tambahan. Hal seperti ini tidak boleh terjadi, bukan hanya di Madrid, tapi di mana pun. Kami bisa gagal dalam hal teknis, tapi sikap itu tidak bisa dinegosiasikan. Itu langkah pertama untuk menunjukkan bahwa kami ingin menang.”
Ia menyoroti buruknya respons tim di awal babak kedua, yang menurutnya menunjukkan kurangnya determinasi. “Kami tampil seolah hasil imbang sudah cukup. Itu tidak bisa dibiarkan. Kami harus mengubahnya mulai dari pertandingan berikut,” tegasnya.
Momen Bangkit di Liga Champions
Real Madrid kini mengalihkan fokus ke laga kedua fase grup Liga Champions melawan Kairat Almaty di Kazakhstan. Bagi Valverde, pertandingan ini adalah kesempatan sempurna untuk menebus kekalahan memalukan di derby.
“Ini kesempatan untuk mengubah dinamika dan menunjukkan sikap yang berbeda. Kami ingin menjadikannya semacam balas dendam kecil,” ucapnya.
Sementara itu, pelatih Xabi Alonso menegaskan bahwa timnya harus segera beralih ke “mode Liga Champions” dan menampilkan reaksi positif di panggung Eropa.
Dengan atmosfer internal yang tegang, laga melawan Kairat Almaty akan menjadi ujian pertama apakah pembicaraan krisis Madrid benar-benar membuahkan hasil nyata di lapangan.