Liputan6.com, Jakarta Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menyebut laga kontra Benfica di Stamford Bridge pada Rabu (1/10/2025) dini hari WIB akan menjadi momen istimewa. Pasalnya, pertandingan Liga Champions itu mempertemukan dirinya dengan sosok legendaris The Blues, Jose Mourinho.
Mourinho baru saja ditunjuk sebagai pelatih Benfica setelah didepak Fenerbahce. Kembalinya pria asal Portugal itu ke London Barat tentu membawa nostalgia tersendiri bagi publik Stamford Bridge, mengingat kesuksesan besar yang pernah ia ukir bersama Chelsea.
Namun, duel emosional ini datang di saat Maresca sedang berada dalam sorotan tajam. Kekalahan 1-3 dari Brighton akhir pekan lalu membuat sebagian suporter melontarkan kekecewaan, bahkan sempat terdengar cemoohan dari tribune.
Itu menjadi kekalahan ketiga dalam empat laga terakhir Chelsea di semua ajang, termasuk dua kali gagal menjaga keunggulan setelah bermain dengan 10 orang.
Pengakuan Maresca
“Bisa menghadapi Jose adalah sebuah privilege. Dia legenda bagi klub ini,” ujar Maresca dalam konferensi pers di Stamford Bridge. Menariknya, ia berbicara di ruangan yang dindingnya dipenuhi foto Mourinho sedang mengangkat trofi Premier League.
Maresca pun sadar, perjalanan membangun kepercayaan fans Chelsea tidaklah mudah. Musim lalu sempat ada momen ketika suporter bernyanyi, “We’ve got our Chelsea back,” usai kemenangan 5-1 atas Southampton.
Namun performa labil di liga membuat mereka hanya finis di posisi empat pada hari terakhir, meski keberhasilan meraih trofi Conference League dan Piala Dunia Antarklub sedikit meredakan kekecewaan.
Impian Maresca
Saat ditanya apa yang harus dilakukan agar kelak namanya dielu-elukan seperti Mourinho, Maresca menjawab lugas.
“Mungkin dengan terus memenangkan trofi. Jujur, saya akan sangat senang jika suatu hari mereka menyanyikan nama saya,"
"Tapi bagi saya, yang lebih penting jika mereka bisa bernyanyi ‘we’ve got our Chelsea back’, itu sudah cukup. Artinya tim ini sedang melakukan sesuatu yang besar.”
Maresca Tetap Tenang
Soal kritik fans usai kekalahan terakhir, Maresca memilih tenang. “Wajar jika setelah kalah, fans tidak bahagia. Klub pun sama. Tapi jika dalam enam bulan dengan lima kekalahan kami sudah dianggap krisis, itu menunjukkan kurangnya keseimbangan dalam melihat sepak bola. Saya sudah 30 tahun di dunia ini, dan saya tahu beginilah adanya,” tegasnya.
Maresca kini berada dalam periode krusial. Laga melawan Benfica bukan hanya tentang nostalgia Mourinho, tetapi juga soal membuktikan bahwa dirinya masih pantas mendapat kepercayaan penuh dari suporter Chelsea.
Sumber: ESPN