INFO NASIONAL – Prioritas Imam Suyudi dan Aryo Bagus bukan lagi menekuk lawan atau menampilkan jurus bela diri. Tugas mereka kini harus mampu menjinakkan api, pun menghadirkan kenyamanan bagi warga yang butuh pertolongan.
Dua pemuda itu baru saja bergabung sebagai petugas pemadam kebakaran di Provinsi Jakarta. Mereka lolos dalam rekrutmen 1.000 Penyedia Jasa Layanan dan Perorangan (PJLP) yang digulirkan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi Jakarta untuk tahun 2025. Setelah melalui berbagai tes sejak pertengahan Agustus, Imam dan Aryo kini bergabung bersama ratusan teman lainnya menjalani pra-diklat di wilayah masing-masing.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Imam adalah atlet pencak silat di Taman Mini Indonesia Indah dan kerap mewakili Jakarta Timur dalam berbagai kejuaraan selama beberapa tahun terakhir. “Agar fokus berlomba, saya terpaksa berhenti kuliah sementara, yang penting sudah ada transkrip nilai, nanti tinggal melanjutkan kalau sudah bisa bagi waktu,” ucapnya saat berbincang dengan Tempo pada Senin, 6 Oktober 2025.
Dengan waktu lebih luang, Imam berniat mencari kegiatan baru yang bisa memenuhi hasrat terpendamnya. “Saya ingin bantu lebih banyak orang agar menjadi ladang pahala,” kata pemuda berusia 23 tahun ini. Niat baik itu menemukan jalannya ketika Gulkarmat mengunggah lowongan di media sosial, beberapa bulan lalu.
“Padahal, saya belum tahu banyak tugas pemadam kebakaran, hanya tahu pekerjaannya ya memadamkan api,” ujarnya sambil tersenyum malu. Setelah mengirim lamaran, barulah Imam menyelidiki lebih dalam. “Ternyata tugasnya banyak, melayani panggilan warga yang butuh pertolongan, tapi nggak apa, saya yakin bisa karena ada pelatihannya.”
Semangat yang sama diungkapkan Aryo. “Saya justru tertarik sejak awal. Pernah juga nonton film-film tentang petugas pemadam kebakaran, kok keren, ya. Nanti kalau tugasnya selain memadamkan api juga menghadapi hewan buas seperti ular, sepertinya justru jadi tantangan baru. Saya memang senang bekerja di lapangan,” tutur mahasiswa perguruan tinggi swasta ini.
Salah satu tantangan yang pasti dihadapi, menurut Aryo, adalah mengatur waktu antara kuliah dan bertugas sebagai penakluk api. “Saya baru semester lima,” ucapnya sambil terbahak. “Tapi nggak masalah, beruntung kuliahnya sistem hybrid, nanti bisa diatur jadwalnya.”
Sebagai atlet silat yang mewakili Kecamatan Pesanggrahan di Kejuaraan Pencak Silat Tingkat Wali Kota Jakarta Selatan, beberapa bulan silam, Aryo mengaku pekerjaan barunya sebagai petugas pemadam kebakaran merupakan kesempatan untuk mengembangkan diri dan pengalaman. “Saya baru 20 tahun, ingin eksplorasi kemampuan selagi masih muda,” katanya.
Aryo dan Imam yang terbiasa berlatih bela diri tentu saja tidak kesulitan menghadapi tes fisik saat rekrutmen. Sebagai informasi, Gulkarmat menetapkan kriteria wajib bagi pelamar, yakni Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18-30 tahun dengan pendidikan minimal SLTA/sederajat, tinggi minimal 165 cm untuk laki-laki, berat badan sesuai standar kesehatan, tidak boleh memiliki tato/tindik, dan lolos tes fisik seperti lari, push-up, sit-up, pull-up, dan renang.
“Sebenarnya saya nggak tahu kalau berenang termasuk dalam tes fisik. Setelah membaca ulang persyaratan cukup terkejut,” ujar Aryo. “Maka itu, saya belajar renang selama sebulan penuh sambil nunggu kabar hasil tes. Alhamdulillah semua lancar.”
Aryo dan Imam kini siap menjalani pelatihan hingga mahir sebagai petugas berseragam biru. “Suatu saat kalau ada kebijakan baru bisa menjadi ASN ya Alhamdulillah. Tapi sekarang fokus saja dulu bekerja dan melayani masyarakat sebaik mungkin,” ucap mereka.
Kepala Gulkarmat DKI, Bayu Meghantara, menjelaskan 1.000 personel baru dialokasikan ke ke lima wilayah administrasi. Jakarta Pusat sebanyak 187 personel baru, Jakarta Utara 181, Jakarta Barat 202, Jakarta Selatan 211, dan Jakarta Timur 219.
Ia tak menyangka pendaftar lowongan 20 kali lipat dari kuota. “Misalnya Jakarta Timur tercatat dengan pelamar terbanyak, yakni 7.838 orang, diikuti oleh Jakarta Barat ada 5.236 pelamar, Jakarta Selatan 4.385, dan Jakarta Pusat 3.102 orang,” tuturnya.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menghadiri Apel Akbar Damkar Jakarta di halaman Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi Jakarta, pada Senin, 24 Maret 2025. Dok. Pemprov Jakarta.
Adapun penempatan bagi pelamar yang telah direkrut mengikuti hasil kajian kebutuhan di pos-pos pemadam kebakaran yang ada. “Tentunya dengan mempertimbangkan domisili tempat tinggal yang bersangkutan,” kata Bayu. Kebijakan ini bertujuan meningkatkan efektivitas regu operasi. Contoh, petugas yang bermukim di Jakarta Timur akan diprioritaskan bekerja di pos terdekat.
Bayu mengakui 1.000 personel masih di bawah kebutuhan ideal Jakarta. “Penambahan personel PJLP pemadam kebakaran selanjutnya akan menyesuaikan analisis melalui kajian Wilayah Manajemen Kebakaran, Pos Pemadam Kebakaran dan Prasarana Alat pemadaman Kebakaran,” ujarnya.
Untuk menambal kekurangan, Gulkarmat menyiapkan beberapa skema, antara lain pembentukan dan pembinaan relawan pemadam kebakaran tingkat komunitas, pembinaan Fire Safety Manager dan pengelola gedung melalui pelatihan dan simulasi evakuasi.
Selain itu, penggunaan teknologi terbaru diharapkan mampu membantu pelaksanaan tugas lebih baik. “Saat ini kami memiliki unit tangga Skylift Bronto dengan ketinggian 104 m, memiliki Unit Pengendali Otomatis Dok king dan LUV 60 yang diperuntukan dalam penanganan kebakaran bahan berbahaya dan beracun serta ruangan yang sulit ditembus petugas saat terjadi kebakaran,” tuturnya. (*)