Liputan6.com, Jakarta- Performa Dani Olmo belakangan ini menjadi sorotan di internal Barcelona. Setelah awal musim yang menjanjikan, eks pemain RB Leipzig tersebut kini menunjukkan penurunan signifikan dalam kontribusinya terhadap permainan tim.
Olmo, yang sebelumnya menjadi andalan di lini serang dengan kreativitas dan kemampuan membongkar pertahanan lawan, kini kesulitan mempertahankan konsistensi. Dalam beberapa laga terakhir, statistiknya mencatat penurunan tajam baik dalam jumlah gol maupun assist, bahkan peluang yang ia ciptakan juga semakin minim.
Situasi ini membuat tim pelatih dan manajemen Barcelona mulai cemas, mengingat Olmo direkrut dengan ekspektasi tinggi sebagai motor serangan baru. Beberapa pihak di klub menilai faktor kebugaran dan adaptasi dengan sistem permainan baru menjadi penyebab utama merosotnya performa sang gelandang serang.
Barcelona kini mempertimbangkan langkah khusus, termasuk memberikan waktu istirahat tambahan atau mengubah peran Olmo di lapangan, demi mengembalikan performa terbaiknya sebelum jadwal padat La Liga dan Liga Champions kembali berlanjut.
Penurunan Performa yang Mencolok
Dani Olmo tiba di Barcelona dengan ekspektasi tinggi, namun dalam beberapa laga terakhir performanya dianggap jauh di bawah standar. Dalam kekalahan 4-1 dari Sevilla, Olmo dikritik keras karena kontribusinya sangat minim meskipun ia dipercaya bermain penuh.
Laga Dalam duel kontra PSG tersebut Barcelona kalah 1-2, dan Olmo menjadi sasaran kritik warganet. Dalam 72 menit ia bermain, ia hanya membuat satu tembakan akurat dan satu tembakan tidak akurat, melewatkan satu peluang besar, serta tercatat banyak kehilangan bola.
Secara statistik, penurunan ini tampak jelas bukan hanya dari jumlah gol/assist, tetapi dari kelancaran dalam menciptakan peluang, efektivitas umpan, serta penguasaan bola.
Penyebab Penurunan Olmo
Kondisi fisik dan cedera sering menjadi faktor dalam menurunnya performa pemain. Beberapa laporan menyebut bahwa Olmo tidak selalu menjadi starter, bahkan saat fit, dan hal ini menunjukkan bahwa manajemen pelatih mungkin khawatir terhadap kebugarannya.
Selain faktor fisik, penurunan performa Olmo juga diyakini berkaitan dengan kelelahan mental akibat padatnya jadwal pertandingan dan tekanan besar untuk tampil konsisten di klub sekelas Barcelona.
Situasi ini diperparah oleh tuntutan adaptasi terhadap sistem permainan baru yang diterapkan pelatih, membuat Olmo belum menemukan ritme terbaiknya di lapangan
Ekspektasi Tinggi dari Manajemen Barcelona
Sejak kedatangannya dari RB Leipzig, Dani Olmo dipandang sebagai salah satu rekrutan strategis Barcelona untuk memperkuat lini serang. Manajemen klub menaruh harapan besar padanya sebagai pemain kreatif yang mampu menjadi penghubung antara lini tengah dan penyerang.
Dengan pengalaman di Bundesliga dan tim nasional Spanyol, Olmo diharapkan bisa membawa permainan Blaugrana yang dikenal mengandalkan penguasaan bola dan pergerakan cepat.
Pelatih dan direktur olahraga Barcelona melihat Olmo sebagai sosok yang bisa menjadi penerus penting yang dulu dijalankan oleh pemain seperti Andrés Iniesta atau Pedri. Namun, ekspektasi tinggi tersebut kini mulai berubah menjadi tekanan, terutama setelah kontribusinya menurun di sejumlah pertandingan penting.
Klub berharap Olmo dapat segera menemukan kembali bentuk permainan terbaiknya agar bisa memenuhi peran yang diharapkan.
Barcelona Butuh Olmo
Barcelona kini menghadapi periode krusial dengan jadwal padat di berbagai kompetisi, termasuk LaLiga, Liga Champions, dan Copa del Rey. Kondisi ini menjadi ujian berat bagi tim, terutama setelah performa beberapa pemain kunci, termasuk Dani Olmo, mengalami penurunan.
Dengan ritme pertandingan yang tinggi, rotasi pemain menjadi hal penting agar kebugaran tetap terjaga dan risiko cedera bisa diminimalkan.
Pelatih Hansi Flick dituntut untuk menemukan keseimbangan antara menjaga konsistensi tim dan memberi ruang bagi pemain seperti Olmo untuk memulihkan kepercayaan diri. Dalam situasi jadwal yang padat ini, setiap laga menjadi momentum penting untuk memperbaiki performa individu maupun kolektif tim demi menjaga asa bersaing di papan atas dan melangkah jauh di kompetisi Eropa. (Juventus Filadelfia)