Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan hujan ringan diperkirakan mendominasi cuaca Indonesia pada Jumat, disusul dengan awan tebal.
Prakirawan cuaca BMKG Rira A Damanik dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa untuk wilayah Sumatera, potensi berawan tebal terdapat di daerah Padang, potensi hujan ringan di daerah Banda Aceh, potensi hujan sedang di daerah Medan serta Tanjung Pinang,
"Waspada pula potensi hujan disertai petir di daerah Pekanbaru," katanya.
Masih di wilayah Sumatera, kata Rira, secara umum berpotensi hujan ringan di sebagian wilayah Jambi, Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, serta Bandar Lampung.
Untuk wilayah Jawa, katanya, terdapat potensi udara kabur di wilayah Surabaya dan secara umum berpotensi hujan ringan di wilayah Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, serta Yogyakarta.
Baca juga: BPBD: Waspada potensi cuaca ekstrem di Lamongan
Kemudian di Bali dan Nusa Tenggara, terdapat potensi berawan untuk wilayah Denpasar dan potensi hujan ringan di daerah Mataram. Dia juga mengingatkan untuk mewaspadai potensi hujan disertai petir untuk wilayah Kupang.
Adapun untuk wilayah Kalimantan, terdapat potensi berawan tebal di wilayah Samarinda, Palangka Raya, serta Banjarmasin, potensi hujan ringan di wilayah Pontianak. Selain itu, ujarnya, perlu pula mewaspadai potensi hujan disertai petir di wilayah Tanjung Selor.
Sementara itu, untuk wilayah Sulawesi, terdapat potensi awan tebal di daerah Makassar, potensi hujan ringan di wilayah Palu, Gorontalo, Kendari, serta Manado, dan potensi hujan sedang di wilayah Mamuju.
Baca juga: BMKG: Waspada suhu panas hingga 35,6 derajat di Aceh sampai 12 Oktober
"Untuk wilayah Indonesia bagian timur, terdapat potensi berawan tebal di daerah Manokwari, potensi hujan ringan di Ternate, Sorong, Ambon, Jayapura, Jayawijaya, serta potensi hujan sedang di wilayah Nabire dan Merauke," katanya.
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.