Liputan6.com, Jakarta Juventus harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu Atalanta di Allianz Stadium pada pekan ke-5 Serie A 2025/2026, Sabtu, 27 September 2025. Laga ini mempertemukan dua tim yang sama-sama berupaya mempertahankan tren positif di awal musim, tetapi Juventus gagal memanfaatkan sejumlah peluang berbahaya.
Atalanta lebih dulu memimpin lewat gol Kamaldeen Sulemana pada menit tambahan babak pertama. Juventus baru menyamakan skor melalui Juan Cabal pada menit ke-78. Meski tim tamu sempat bermain dengan sepuluh pemain setelah Marten de Roon dikartu merah di menit ke-80, Bianconeri tetap gagal memecah kebuntuan dan mencetak gol kemenangan.
Disiplin pertahanan Atalanta menjadi faktor utama yang membuat Juventus kesulitan menembus lini belakang lawan. Fakta bahwa gol Juventus dicetak oleh bek, bukan penyerang, memperlihatkan efektivitas strategi bertahan La Dea dan betapa sulitnya menembus pertahanan mereka meski tim tuan rumah menguasai bola dan menciptakan banyak peluang.
Hampir Semua Peluang Juventus Kandas
Juventus memang menguasai bola di babak kedua, menekan Atalanta hingga ke wilayah pertahanan sendiri. Namun, setiap peluang selalu kandas oleh rapatnya lini belakang tim tamu. Pelatih Ivan Juric berhasil menyusun tim dengan rapi sehingga serangan Juventus, yang penuh talenta, gagal menembus pertahanan.
Pundit Giancarlo Marocchi kepada Tuttojuve menyatakan, "Saat Anda menang atau imbang setelah kebangkitan, itu lebih seperti perayaan daripada biasanya. Atalanta yang tertib lalu memblok Juventus, yang telah memulai sangat baik, menciptakan dan tidak menciptakan. Namun, ketertiban Atalanta sendiri cukup untuk menjaga permainan tetap imbang. Atalanta kemudian sebenarnya memimpin, dan dengan tiga penyerang, seorang bek yang seharusnya tidak masuk mencetak gol di akhir. Ini memang terjadi, dan pada akhirnya Juventus selalu bangkit untuk menang. Atalanta hanya bisa puas dengan jalan yang mereka ambil bersama Juric."
Komentar ini menegaskan bahwa keberhasilan Atalanta menahan laju Juventus bukan sekadar keberuntungan, melainkan hasil dari organisasi permainan yang disiplin dan fokus.
Pelajaran Berharga yang Bisa Diambil Juventus
Meski Bianconeri mendominasi di menit-menit akhir, tekanan yang diberikan tak membuahkan tiga poin. Ketidakmampuan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain menegaskan perlunya ketajaman lebih dalam menyerang, khususnya melawan tim yang disiplin secara taktik.
Hasil imbang ini tentu bukan yang diharapkan Juventus di kandang sendiri, tetapi ada pelajaran berharga yang bisa diambil.
Tim harus mampu memulai pertandingan dengan intensitas tinggi dan tidak hanya mengandalkan kebangkitan di menit-menit akhir. Dengan jadwal yang masih panjang, Juventus memiliki peluang untuk bangkit dan memperbaiki performa di pekan-pekan berikutnya.
Sumber: Tuttojuve, juvefc.com