Liputan6.com, Jakarta Real Madrid mengalami malam yang pahit saat bertemu Atletico Madrid dalam derby ibukota pada pekan ke-7 La Liga 2025/2026. Pada laga di Stadion Metropolitano, Sabtu (27/9) malam WIB, Los Blancos dipaksa menyerah dengan skor telak 2-5.
Gol-gol Atletico dicetak oleh Robin Le Normand, Alexander Sørloth, Julian Alvarez (2), serta Antoine Griezmann. Sementara itu, Real Madrid hanya mampu membalas lewat aksi Kylian Mbappé dan Arda Guler.
Skuad asuhan Xabi Alonso sejatinya mengawali musim dengan sempurna. Namun, semua rapor manis itu seolah runtuh di Metropolitano. Atletico bukan hanya mengalahkan mereka dengan skor besar, tetapi juga membuka kelemahan nyata dalam permainan Real Madrid.
Sejumlah titik lemah Los Blancos terlihat jelas dalam pertandingan ini. Mulai dari pertahanan yang keropos saat menghadapi bola mati, performa bek kiri anyar yang mengecewakan, hingga peran Jude Bellingham yang tidak maksimal usai baru pulih dari cedera.
Real Madrid Punya Masalah Bola Mati
Salah satu sorotan utama dari kekalahan ini adalah buruknya pertahanan Real Madrid dalam menghadapi situasi bola mati. Dari lima gol yang bersarang ke gawang Thibaut Courtois, empat di antaranya lahir dari skema bola mati atau momen setelahnya.
Kegagalan mengantisipasi tendangan bebas, lemparan ke dalam, hingga penalti membuat Atletico bisa menghukum Los Blancos dengan mudah.
Situasi ini menunjukkan bahwa Real Madrid membutuhkan perbaikan besar dalam organisasi pertahanan mereka, terutama untuk laga-laga besar yang menuntut fokus penuh.
Alvaro Carreras Gagal di Ujian Besar Pertama
Álvaro Carreras menjadi salah satu pemain yang tampil paling mengecewakan dalam derby Madrid ini. Bek kiri berusia 22 tahun itu kesulitan total dalam menghadapi Pablo Barrios, yang leluasa bergerak di sisi kanan Atletico sepanjang laga.
Carreras juga terlihat kurang solid dalam mengantisipasi bola mati. Ia gagal menjaga Sørloth yang mencetak gol melalui sundulan dan kerap salah posisi di dalam kotak penalti.
Performa ini bisa menjadi catatan serius bagi Xabi Alonso, terutama ketika Ferland Mendy sudah kembali fit.
Kembalinya Jude Bellingham yang Membingungkan
Xabi Alonso sempat menaruh harapan besar dengan memainkan Jude Bellingham di laga ini. Namun, gelandang Inggris tersebut justru lebih sibuk membantu pertahanan ketimbang mengatur serangan, kondisi yang jelas tidak ideal bagi peran utamanya.
Bellingham tercatat melakukan lima tekel, tertinggi di laga ini, dan bahkan harus turun ke kotak penalti untuk mencegah gawang Courtois kebobolan lebih banyak.
Sayangnya, kontribusinya di lini serang minim. Real Madrid jelas membutuhkan Bellingham dalam peran ofensif, bukan sekadar menjadi pelapis di lini belakang.
Sumber: Sport Ilustrated